
TERANCAM PEMBUNUHAN 4 PEJABAT DIPERKETAT PENGAMANAN JOKOWI
Peristiwa - Dibaca: 679 kali
Intelijenpost.com
Sesuai meurut Kepala Staf
Kepresidenan Moeldoko menyebut
pengamanan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi)
diperketat setelah terungkap target pembunuhan terhadap empat pejabat negara.
Moeldoko mengatakan bahwa keamanan terhadap orang nomor satu di Indonesia itu
tak akan diabaikan.
Selajutyam menurut dia, terdapat ancaman atau tidak ada ancaman pengamanan
terhadap presiden tak boleh kendur sedikit pun. "Hanya, karena ada
situasi seperti ini wajar kita semua menjadi atensi bersama," kata
Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/5). "Sebenarnya
pun enggak boleh dikurangi, mau damai seperti apa juga. Waktu saya jadi
Panglima TNI, hal-hal kecil saja saya pikirkan," ujarnya menambahkan
Kemudian setelah kerusuhan 21-22
Mei, Moeldoko memastikan tugas kepresidenan Jokowi tak terganggu. Ia mengatakan
kunjungan kerja ke daerah juga masih akan dilakukan Jokowi. Menurut dia,
setelah Lebaran nanti kunjungan kerja ke daerah akan banyak dilakukan. "Iya
tetap (normal). Enggak keganggu. Mungkin setelah hari raya meningkat
lagi," ujarnya.
Latas mengennai pensiunan jenderal bintang empat itu menyebut kemungkinan besar
Jokowi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah di Jakarta. Namun,
Moeldoko belum bisa memastikan apakah Jokowi akan Salat Idul Fitri di Masjid
Istiqlal atau tidak nantinya. "Kayaknya di sini. Cari tempat salat di
sekitar sini. Belum tahu. Bisa jadi di masjid yang kecil," ujar dia.
Bahka sebelumnya,
Moeldoko juga mengaku menjadi salah satu pihak yang masuk target pembunuhan
saat kerusuhan 21-22 Mei. Kondisi tersebut membuat Moeldoko mendapat penambahan
pengawalan dari dua personel Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Hal ii Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyatakan empat orang tokoh
nasional menjadi target pembunuhan, yakni Menko Polhukam Wiranto, Menko
Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus
Presiden Bidang Intelijen Gories Mere.
Mengeai ama-nama ini diketahui berdasarkan pemeriksaan terhadap enam orang
tersangka terkait kerusuhan 22 Mei. "Mereka menyampaikan nama, betul Pak
Wiranto. Kedua adalah Pak Luhut, Menko Maritim. Yang ketiga itu adalah Pak
Kabin (BG). Yang keempat adalah Pak Gories Mere," ujar Tito dalam
keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5). ( IP – DW )