
TAMPUNG RELOKASI INDUSTRI CHINA JOKOWI PILIH JATENG DAN BATAM
Ekonomi Bisnis - Dibaca: 826 kali
Intelijenpost.com
Sesuai
menurut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan
pemerintah tengah menyiapkan dua lokasi untuk menampung industri yang melakukan
relokasi dari China. Dua daerah tersebut adalah Jawa
Tengah dan Batam.
Selanjutnya Luhut mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan
China membuat iklim investasi di negara tirai bambu itu tak kondusif. Dengan
naiknya bea masuk AS atas impor produk China, seluruh proyek investasi riil di
sana tak bisa melakukan ekspor dengan leluasa. Walhasil, perusahaan di China
akan merelokasi fasilitas produksinya ke negara lain agar eskpornya tetap bisa
berdaya saing. Salah satu negara yang dilirik perusahaan-perusahaan tersebut
adalah Indonesia.
"Mengenai hal ini, Presiden sudah setuju bahwa ada dua tempat yang akan
kami persiapkan. Satu di Jawa Tengah, dan satu lagi mungkin di pulau sekitar di
daerah Batam sana," jelas Luhut, Kamis (30/5). Luhut optimistis akan ada
banyak perusahaan yang merelokasi fasilitas produksinya dari China ke Indonesia
seiring tensi perang dagang yang kian sengit.
Lantas menyangkut perang dagang antara AS dan China memasuki babak baru bulan
ini setelah AS menaikkan tarif bea impor China dari 10 persen menjadi 25 persen
untuk impor senilai US$200 juta. Luhut berharap investasi yang bisa dipindahkan
ke Indonesia mencakup produk elektronik seperti ponsel pintar, komputer, dan
bebagai gawai canggih lainnya. "Kami ingin itu sebagian, berapa persennya
bisa direlokasi ke sini," tutur dia.
Bahkan nantinya, relokasi perusahaan asal China ke Indonesia akan
"dijodohkan" dengan perusahaan asal AS untuk kemudian dijadikan
perusahaan patungan (joint venture).
Dengan cara
ini, Luhut ingin menjadikan Indonesia suaka bagi perusahaan AS dan China yang
tak rela jadi korban perang dagang antara dua pemerintahan tersebut.
Sementara Indonesia menurutnya bisa menjanjikan kemudahan akses ekspor bagi
perusahaan tersebut ke negara-negara non-tradisional. Ini mengingat Indonesia
sudah memiliki kesepakatan perdagangan bebas dengan Australia dan negara-negara
Afrika timur seperti Mozambik dan Kenya.
Kemudian Luhut berharap persiapan relokasi ini bisa selesai kurang dari
setahun. Hal ini, lanjutnya, sejalan dengan keinginan Presien Joko Widodo. "Mereka
setuju untuk membuat Indoensia salah satu tempat tujuan relokasi mereka saja.
Bukan hanya Indonesia, tapi juga ada yang ingin ke Vietnam, Thailand, hingga
Malaysia. Sehingga, dalam waktu setahun ke depan, kami harus bergerak
cepat," pungkas dia. ( IP – TIO )